Jumat, 18 Maret 2016

Mencintai Agama Tanpa Memusuhi Negara

Perbincangan tentang Agama, Jakarta, dan politik.

Dalam bukunya, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Abanganda Tere Liye pernah menulis,  “tidak ada niat yang boleh dicapai dengan cara buruk, dan sebaliknya tidak ada niat buruk yang berubah baik meski dilakukan dengan cara-cara baik”.

Terlepas dari semua pro-kontra soal benar-salah atau gejolak kancah politik yang konon kian memanas, agaknya akan jauh lebih arif bahwa membela yang benar pun dilakukan dengan cara yang bijak dan teduh, bukan sebaliknya malah turut menyerang.

Betul, iman yang paling utama adalah mencegah kemungkaran dengan perbuatan, jika tidak sanggup lalu dengan perkataan, jika pula tak sanggup maka dengan doa/hati, dan itu adalah selemah-lemah iman (sebagaimana disebutkan dalam hadits Arba’in ke-34 yang diriwayatkan Imam Muslim).

Tentu saja, saya pasti tak lebih baik dibanding beliau-beliau yang memilih berbuat secara nyata, walau  mungkin
 
akan lebih indah bila jalannya sedikit “berbunga”. Menjadi pelajaran untuk diri sendiri juga, agar tidak hanya dapat membatin dan berkomentar dalam hati.




4 komentar: