kubuka lagi guratan pesanmu yang kini mulai lusuh karena terlalu sering kubaca.
entah, apakah rasa ini kelak akan bisa turut lusuh bersama sebelas lembar kertas itu
Hidup ini indah. Kau hanya harus menyadari beberapa hal. sesederhana buram jendela karena tempias hujan, sesederhana ribuan lagu yang tak pernah berhenti bersenandung. sesederhana derai sunyi yang menenangkan. hidup ini indah, karena bahagia itu sederhana.
Senin, 30 September 2013
Minggu, 29 September 2013
di sini, di sana. yang pasti harus melangkah
Tetap di jalur atau bergerak ke rel sebelah adalah pilihan.
Kemarin kau bertekad bulat untuk tetap di jalur ini, hari ini hatimu tetiba tertarik untuk memastikan diri berpindah ke rel sebelah. Entah adanya dengan esok.
Di sini atau di sana, itu hanya pilihan. Di antara dua pilihan itu tak ada yang benar atau salah
Keduanya sama saja. Bedanya hanyalah jika kau mengambil pilihan setengah hati dan masih lamat2 memandang kepada yang lain.
Jadi, tentukan sikapmu. Bersikap kstaria dan jangan jadi pengecut.
Tetapkan apa yang kau inginkan dan jalani semua resiko yang ada dengan percaya diri.
Apapun yang ada di depan, hadapi dengan pasti.
Ketakutan dan kecemasan tak beralasan hanya akan membawa keraguan untuk melangkah.
#edisi hendak pindah kosan
Kemarin kau bertekad bulat untuk tetap di jalur ini, hari ini hatimu tetiba tertarik untuk memastikan diri berpindah ke rel sebelah. Entah adanya dengan esok.
Di sini atau di sana, itu hanya pilihan. Di antara dua pilihan itu tak ada yang benar atau salah
Keduanya sama saja. Bedanya hanyalah jika kau mengambil pilihan setengah hati dan masih lamat2 memandang kepada yang lain.
Jadi, tentukan sikapmu. Bersikap kstaria dan jangan jadi pengecut.
Tetapkan apa yang kau inginkan dan jalani semua resiko yang ada dengan percaya diri.
Apapun yang ada di depan, hadapi dengan pasti.
Ketakutan dan kecemasan tak beralasan hanya akan membawa keraguan untuk melangkah.
#edisi hendak pindah kosan
Jumat, 27 September 2013
Lantang atau diam, (dia) itu cinta {2}
Hening. Hampir semua orang di ruangan itu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, menatap layar laptop tak henti sejak pagi tadi. Hanya seorang gadis di pojok ruangan dengan meja kerja mungil yang tampak sedikit kikuk, ragu-ragu harus berbuat apa.
Hari ini pertama kali ia bertugas di tempat itu. dipindahkan dari posisi lamanya. naik derajat memang, tapi tetap rasanya belum terbiasa.
Diam-diam, seorang lelaki mengintip dari sudut jendela yang terbuka. Berhati-hati benar agar tak ada yang tahu bahwa ini kali kelima ia sengaja bolak balik di depan ruang tersebut. Ia merasa bodoh sendiri dengan kelakuan kekanakannya. Padahal ia tahu betul, jika ia ingin, berbicara pada sang gadis menjadi jauh lebih mudah karena posisinya yang mengharuskan mereka berinteraksi banyak. Tapi begitulah, ia memilih jalan yang berbeda.
Dari dulu, kata adalah barang langka bagi mereka berdua. Apalagi kalimat dengan embel-embel yang terkadang ingin membuat orang menggaruk tembok. Setahun saling mengenal, dan belum pernah sekali pun perbincangan mereka berada di luar koridor pekerjaan. Bahkan hingga detik itu, belum pernah ia dengar si gadis memanggil namanya, pun dengan dirinya.
Apa yang orang tahu tentang puisi dan romantis? Mereka punya jalan yang jauh berbeda.
Sejam kemudian, si gadis kembali ke meja kerjanya setelah menerima tugas dan bimbingan langsung dari atasannya. Sedikit terkejut menemukan ada benda baru yang menghuni meja mungilnya. Lalu ia tersenyum. Cukuplah benda itu menjadi hal pertama yang membuatnya tiba-tiba merasakan kenyamanan yang sejak tadi ia cari.
Ah, benda itu bukan apa-apa. Bukan seikat bunga yang harum, bukan kotak mungil yang dililiti pita cantik, bukan pula seonggok amplop berwarna manis nan wangi. Hanya sebuah permen penyegar nafas berwarna merah yang menyediakan ruang kosong untuk kau tulisi pesan di belakangnya.
Si gadis tersenyum kembali dan bersiap memulai tugas sambil mengeja pelan-pelan dua kata yang tertulis di sana.
"Happy Birthday"
Hari ini pertama kali ia bertugas di tempat itu. dipindahkan dari posisi lamanya. naik derajat memang, tapi tetap rasanya belum terbiasa.
Diam-diam, seorang lelaki mengintip dari sudut jendela yang terbuka. Berhati-hati benar agar tak ada yang tahu bahwa ini kali kelima ia sengaja bolak balik di depan ruang tersebut. Ia merasa bodoh sendiri dengan kelakuan kekanakannya. Padahal ia tahu betul, jika ia ingin, berbicara pada sang gadis menjadi jauh lebih mudah karena posisinya yang mengharuskan mereka berinteraksi banyak. Tapi begitulah, ia memilih jalan yang berbeda.
Dari dulu, kata adalah barang langka bagi mereka berdua. Apalagi kalimat dengan embel-embel yang terkadang ingin membuat orang menggaruk tembok. Setahun saling mengenal, dan belum pernah sekali pun perbincangan mereka berada di luar koridor pekerjaan. Bahkan hingga detik itu, belum pernah ia dengar si gadis memanggil namanya, pun dengan dirinya.
Apa yang orang tahu tentang puisi dan romantis? Mereka punya jalan yang jauh berbeda.
Sejam kemudian, si gadis kembali ke meja kerjanya setelah menerima tugas dan bimbingan langsung dari atasannya. Sedikit terkejut menemukan ada benda baru yang menghuni meja mungilnya. Lalu ia tersenyum. Cukuplah benda itu menjadi hal pertama yang membuatnya tiba-tiba merasakan kenyamanan yang sejak tadi ia cari.
Ah, benda itu bukan apa-apa. Bukan seikat bunga yang harum, bukan kotak mungil yang dililiti pita cantik, bukan pula seonggok amplop berwarna manis nan wangi. Hanya sebuah permen penyegar nafas berwarna merah yang menyediakan ruang kosong untuk kau tulisi pesan di belakangnya.
Si gadis tersenyum kembali dan bersiap memulai tugas sambil mengeja pelan-pelan dua kata yang tertulis di sana.
"Happy Birthday"
"Sungguh, doa dalam diam, perhatian dari jauh adalah berkah luar biasa yang harus kusyukuri.
Mungkin fisik kita terpisah jarak ratusan kilometer, tapi semoga hati tetap terpaut dengan jarak setipis helaian benang"
terima kasih... :D
Mungkin fisik kita terpisah jarak ratusan kilometer, tapi semoga hati tetap terpaut dengan jarak setipis helaian benang"
terima kasih... :D
bismillah
Jum'at itu adalah hari yang baik dari semua hari
Insya Allah kalau dimulai dari hari yang baik, ke depannya juga semoga lebih baik.
Semangat (*0*)9
#isi sms dari seorang sahabat
hari pertama menginjakkan kaki ke kantor pusat,
bismillah.....
Insya Allah kalau dimulai dari hari yang baik, ke depannya juga semoga lebih baik.
Semangat (*0*)9
#isi sms dari seorang sahabat
hari pertama menginjakkan kaki ke kantor pusat,
bismillah.....
Rabu, 25 September 2013
di saat orang-orang seusia saya memusingkan masalah pacar, pasangan hidup, kuliah, atau pekerjaan
di sinilah saya, terdiam bingung. galau, sedih, nyesek
memandang laptop yang baru diinstal ulang, dan semua data download beberapa minggu terakhir belum dipindah.
berasa pengen nangis (tapi sumpah ini gak penting banget)
di sinilah saya, terdiam bingung. galau, sedih, nyesek
memandang laptop yang baru diinstal ulang, dan semua data download beberapa minggu terakhir belum dipindah.
berasa pengen nangis (tapi sumpah ini gak penting banget)
Aku Padamu
Rinduku padamu seperti rindu pohon jati pada hujan pertama
di bulan Oktober
Kangenku padamu seperti kangen riak air sungai yang tak
sabar bertemu muara
Bahagiaku melihatmu seperti bahagia seorang bocah kecil yang
diberi uang saku tiga kali lipat, ditambah bekal es krim dan donat
Senangku bertemu denganmu seperti senang seorang tua di
panti jompo yang tiba-tiba dikunjungi keluarganya.
Aneh, susah dimengerti. Tapi begitulah
Karena sampai kapan pun logika tak akan pernah mengerti
jalannya hati.
Lantang atau diam, (dia) itu cinta
“Mengapa kau disini?”
si lelaki bertanya bingung, terkejut, tapi tak dapat menyembunyikan
binar bahagia yang terpancar dari hitam bola matanya
Si gadis hanya diam, melanjutkan apa yang tadinya ia
lakukan. Berusaha sekuat tenaga untuk terlihat tak menunjukkan perhatian dalam
bentuk apa pun. Dan ruang itu kembali jatuh dalam keheningan.
Tatkala si gadis
beranjak ke tempat lain,mempersiapkan hal lain untuk diselesaikan, terdengar
bunyi barang pecah dan rintih mengaduh. Tergopoh ia kembali ke ruang putih itu
dan menemukan si lelaki terduduk di lantai
“Bodoh ! kau pikir kau ini superman yang langsung bisa
bergerak kesana kemari dengan perban di sekujur tubuhmu?”
Si lelaki bungkam, memandang
si gadis yang susah payah menahan diri untuk tak berkata apa-apa lagi.
“Katakan, apakah kau disini karena alasan profesionalisme
atau alasan pribadi?”
si lelaki bertanya, mencoba membaca gurat muka wanita
yang berdiri di depannya. Ia harap si gadis akan tergeragap, butuh beberapa waktu
untuk menjawab. Sayangnya si gadis menjawab dengan cepat, bahkan hanya
sepersekian detik setelah ia selesai bertanya.
“Aku kesini hanya
karena hal ini berhubungan dengan bagian dari tugasku.” Dingin dan tegas.
Lalu ruang itu kembali hening.
Tapi setidaknya mereka tahu,
tak satu pun dari mereka berdua yang percaya akan kata-kata si gadis.
Sia-sia
Menyatukan kita seperti menyatukan potongan puzzle segitiga
ke dalam lubang lingkaran
Sekeras apapun kita berusaha, keduanya tak kan pernah
terpasang sempurna
Senin, 23 September 2013
Gadis yang terperangkap
Dalam dunia riuh penuh gelak, gadis itu tersenyum
Turut tertawa demi subuah kata bernama sopan santun
Walau tak mengerti, gadis itu tahu bahwa ia suka berada di
tengah keramaian. Meski terkadang ia justru berada diluar lingkaran itu
Dalam sunyi ruang ketika semua sibuk dengan dunia sendiri,
gadis itu terdiam
Bingung harus apa, harus berbicara pada siapa
Sungguh, ia tak pernah suka pada kesepian
Di tengah hening malam yang disayupi gemuruh petikan gitar
nun di pos ronda sana, gadis itu termenung. Bertanya bingung pada dirinya
sendiri
Dimana harusnya ia berada
Sabtu, 21 September 2013
Mata
Kata mereka, mata adalah jendela jiwa
Mungkin benar adanya
Kata yang lain, mata adalah pintu hati
“Dari mana datangnya
cinta? Dari mata turun ke hati “ begitu konon kata pepatah
Mungkin tak sepenuhnya salah
Tapi kurasa sekarang lebih banyak orang yang menjadikan mata
sebagai gerbang utama keburukan
Apakah kau punya mata untuk memataiku?
Selasa, 17 September 2013
Singgah
Cuaca yang panas, udara yang berdebu, tanah berpasir, jerit
klakson yang tak henti. Dan aku tersenyum, menyadari kota ini masih menyambutku
dengan wajah yang sama. Menatap lalu lalang angkot dan hiruk pikuk berbagai
anak sekolah dan siswa bimbingan yang baru pulang, lagi-lagi membuatku tak bisa
berhenti tersenyum. Tiba-tiba bernostalgia lagi dengan kemesraan kota ini.
Hampir empat tahun lalu, kunikmati kota ini dalam gesitnya
angkot yang melaju kencang bak di arena balapan. Menatap segerombolan
gadis-gadis tanggung dengan buku tebal di tangan membuatku teringat tentang aku
yang dulu.
Tahun 2009. Bulan April-Agustus. Seperti tahun-tahun
sebelumnya, kota ini mendadak mendapat ratusan penghuni baru, remaja-remaja
tanggung yang masih fresh keluar dari oven panggangan bernama Sekolah Menengah
Atas. Layaknya para pendahulu, saat itu kami pun larut dalam euforia kelulusan
dan persaingan ketat mengamankan posisi setidaknya di satu kursi universitas negeri.
Masa-masa kritis kata banyak orang, karena ini mungkin akan menjadi penentu
jalan hidupmu untuk selamanya (kata mereka). Maka seperti yang sudah-sudah,
kami pun mengikuti kebiasaan menjalani ritual suci demi masa depan (agak-agak
lebay dikit V_V). Ritual bernama bimbingan belajar. Pagi, belajar. Siang,
belajar. Sore, belajar. Malam, belajar. Untugnya tengah malam masih bisa tidur.
Singkat sebenarnya, hanya beberapa bulan, tapi mungkin
memang menjadi momen penting dalam hidupku. Tidak, bukan hanya karena soal
universitas, tapi di waktu yang sangat singkat itu aku mengenal banyak orang.
Orang-orang yang kelak menjadi bagian penting dalam hidupku, hingga saat ini,
semoga juga sampai nanti-nanti. Ada dia, yang kini selalu menjadi tempat
singgah ketika aku berkunjung lagi ke kota itu. Ada dia, yang kini tetap
menjadi pengingat untuk selalu lebih baik. Ada dia, yang selalu bisa membuat
derai tawa kembali dan bahkan diamnya pun selalu ingin membuatku tersenyum. Dan
mungkin karena ada kamu, yang datang tiba-tiba bagaikan malaikat, dengan kresek
hitam berisi sepatu pinjaman yang kebesaran (sebab hari itu sepatuku jebol
karena berjalan terlalu jauh saat survey lokasi ujian)
Tahun 2012. Bulan Juli-Agustus. Aku masih ingat,
mengobrak-abrik hampir setiap rak di toko gr*media, berkeliling di setiap toko
buku yang ada, bahkan singgah di setiap penjual majalah di pinggiran jalan
sepanjang kota itu, demi sebuah majalah yang entah mengapa rasanya harus
kuperoleh saat itu juga. Menempuh jarak 125 km dari kota tugas belajarku selama
sebulan, menyapu hampir seluruh sudut kota itu. Pada akhirnya, kumpulan kertas
itu datang jauh-jauh dari Jawa Timur sana hahaha
Aku tak lahir dan besar di kota itu. Tak pula merasa
bersahat dengannya. Tapi tetap, aku tak bisa membohongi hati bahwa kota Medan,
pernah dan mungkin tetap jadi tempat hati untuk selalu singgah sejenak.
Medan, Mei 2013
Kamis, 05 September 2013
sebuah kata bernama DJKN
Bismillah,
harus bisa berbuat lebih,
harus bisa berkarya nyata
Selamat datang di DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
#bersemangat
#baktiku padamu negeri
harus bisa berbuat lebih,
harus bisa berkarya nyata
Selamat datang di DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
#bersemangat
#baktiku padamu negeri
Rabu, 04 September 2013
Merindu..kamu
Masih dalam euforia mengenang masa perkuliahan di kampus, daerah kosan dan warga sekitar
Berikut kompilasi tweet dengan hastag #merinduSTAN dari ribuan tweet yang membuat kangen kampus lagi (kebanyakan yang aneh bin ajaib -,-")
Berikut kompilasi tweet dengan hastag #merinduSTAN dari ribuan tweet yang membuat kangen kampus lagi (kebanyakan yang aneh bin ajaib -,-")
- salah beli antara kriuk dan kriux
- pas uts/uas banyak makhluk berbaju putih-item jalan nunduk sambil baca kisi-kisi. beberapa nyebur got
- capek2 angkat segepok civitas buat dibagiin ke mahasiswa, malah dipake buat payungan atau kipasan
- air mancur bundaran yang ikannya pun menertawakan kepengecutanmu untuk berenang di situ
- "uang saku pertama dari negara buat beli miras" --> Astaghfirullah -,-"
- kangen nge MC walaupun fee-nya cuma cukup utk nge-laundryin baju pinjeman
- tiap ujian, gak pernah balance buat statement of financial postion, tapi tetap lulus
- gak pernah rusuh, sekalinya rusuh pas game Running Man, entah berapa orang yang tak tabrakin, tak pukulin sampe jatuh demi pita
- "tragedi pesawat kertas" --> kehebohan satu angkatan, dan sampe sekarang gak tau siapa pelakunya XD
- "kuliah hari minggu dari pagi sampe malam" --> ajaibnya kampus kita
- pas awal masuk, minder karena cewek-ceweknya hampir semunya berjilbab XD
- Serunya matkul Budaya nusantara, seramnya PPN
- "kalo ga balance udah pasti salah, kalo balance belum tentu benar" --> akuntansi oh akuntansi
- mesti nulis sumpah tiap kali ujian PPH
- "jadi mbah ketika terawangan soal ujian tembus" --> epic buat akunisti 2009
- ngeloby dosen biar libur tambah panjang
- 3 pertemuan, 9 sks, diselesaikan hanya dengan 30 menit...... epic
- mie kadaluarsa pun layak di akhir bulan
- "itu namanya kue apa mbak? | heehh itu mahal jangan dibeli | mbak yanti : penjaga kantin" ---> hahaha
- "menganut metode LIFO tiap ujian" --> LIFO = Last In First Out
- tingkat 1, KTM disita gara-gara nginjak rumput !!!
- psywar dan psytrap, merendah untuk meninggi. (ngeselin tapi dirindu )
- pas lagi di wc, pintu wc ditendang dan disemprot asap, lagi ada fogging #majukenamundurkena
- An Nur, Al Barkah, An Nasr, MBM, tempat para anak kost mencari takjil selama bulan Ramadhan
- benci akuntansi, dapat C semua, untung anak pajak
- "3 tahun kuliah, belum pernah naik busway, gak tau blok m, hanya 2x mengunjungi BP" --> langka
- memori indah di kampus itu waktu dibangunin sama Pak XX pas ngorok di kelas
- Qoute teman, "Kita ditugaskan negara untuk KULIAH coy, bukan buat MANDI" --> alasan teman yang berangkat kuliah buru2 gara2 semalaman main dota -,-"
- seumur hidup baru pertama merasakan heningnya ujian, benar-benar ngerjain sendiri, gak ada waktu bahkan untuk ngangkat muka, UN dan SNMPTN kalaahhh
- acara perpisahan, bareng2 lepas lampion terbang,eh akhirnya malah ada pohon yang kebakar
- 'CATAT ! udah pintar kamu !!" ucap seorang dosen killer kepada mahasiswa yang melamun, dan didengar oleh seantero kelas
- ngerjain soal ujian perpajakan, ngitung pph suami + 3 istri, ketiganya kerja dan usaha semua (dalam hati mikir, yang ngasuh anaknya siapa?) #salah fokus
ketawa-ketawa sendiri baca semua tweet-tweet gak masuk akal namun nyata. kenangan manis-manis pahit selama 3 tahun
well, untuk :
STAN2009, selamat nunggu pengumuman penempatan, semoga kita semua ikhlas dan qana'ah
STAN2013, selamat datang adik2, jadilah punggawa keuangan yang berkredibilitas (eh, yg benar penggawa ya? #efek TKD)
STAN2010, selamat siap-siap pindahan, lebih baik angkat kaki sebelum ditendang dari kosan :D
Aku masih ingat. Kamu?
Aku masih ingat kali pertama menginjakkan kaki ke kampus ini,
Entah dengan kamu
Aku masih ingat rusuhnya daftar ulang. Antri, renovasi gedung, kambing berkeliaran
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan serunya dinamika, menghapalkan password untuk bisa masuk, begadang ngerjain tugas, bangun jam 4 cuma buat catet ulang isi news yang dibacakan presenter berita dini hari
Entah dengan kamu
Aku masih ingat minggu-minggu pertama kuliah yang terlalu santai, hanya tiga matkul, dapat kuliah malam pula, semua karena kehebohan renovasi gedung
Entah dengan kamu
Aku masih ingat euforia masa-masa ujian. Jalanan lengang, fotocopyan rame, kemana-mana orang bawa buku, belajar mati-matian demi momok bernama DO.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat acara-acara kelas. Makrab ke Anyer, nonton tanding futsal, kumpul di taman CD.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat hebohnya kita ngerjain laporan. Kejar-kejar dosen pembimbing, perbaikan laporan lagi oleh dosen penguji.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat kehebohan masa-masa persiapan CB, dengan segala bayangan buruk dan ketakutan nyata akan "kekejaman KOPASSUS". Sedikit tak menyangka kalau seminggu itu justru jadi salah satu momen terbaik dan tak akan terlupakan dalam dilema perjalanan kampus ini
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan euforia wisuda. Ada yang sibuk cari hotel utk nginap, ada pula yang memilih berangkat dini hari, demi tujuan sampai tepat waktu di Bogor sana.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat ramainya isu-isu berseliweran tak tentu arah. Maret, Juni, Juli, ternyata Agustus yang beruntung. dan saat itu, Kata TENTATIF tiba-tiba booming di angkatan kita hahaha
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan hijau rumput yang bergoyang santai tanpa berani kita injak,
entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan OHP yang mati dan kita harus ganti ruang kuliah, turun naik tangga, rebutan tempat duduk lagi
Entah dengan kamu
Aku masih ingat ketika kuliah di hari hujan dan lantai ruangan berbercak lumpur, maka warga Sarmili yang katanya harus bertanggung jawab -,-" (FYI, sekarang Sarmili sudah di aspal hahaha)
Entah dengan kamu
Aku masih ingat pada kolam air mancur di depan kampus dan mitos siapa yang berani nyebur ke dalamnya akan berhadapan dengan sebuah kata keramat, DO
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan dosen yang wajah diamnya saja sudah membawa kehororan tersendiri, atau dosen penggila warna hijau dan siapapun yang pake warna hijau akan dinyinyirin, atau dosen yang dengan senyum tanpa dosa berkata, "Sama saya santai saja, ketawa-ketawa, tau-tau DO"
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan gorengan yang dijual di kantin, pisang cokelat, pisang keju, martabak telur, juga beragam jus yang jadi menu andalan kalo sedang ngedrop
Entah dengan kamu
Aku masih ingat, juga dengan ratusan hal lain yang susah terlupakan di tempat itu
Aku masih ingat, meski mungkin aku hanya bertindak sebagai life observer yang tak pernah muncul ke permukaan
Aku masih ingat, meski mungkin kamu tak sadar kalau aku ada
Aku masih ingat, dan mungkin akan tetap ingat
Entah dengan kamu
Dalam rangka melankoli D-1 pengumuman instansi dan mengenang 11 bulan setelah lulus.
heboh di twitter, tapi cukuplah saya berkicau di sini saja
#merinduSTAN2009
#STAN2009
Entah dengan kamu
Aku masih ingat rusuhnya daftar ulang. Antri, renovasi gedung, kambing berkeliaran
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan serunya dinamika, menghapalkan password untuk bisa masuk, begadang ngerjain tugas, bangun jam 4 cuma buat catet ulang isi news yang dibacakan presenter berita dini hari
Entah dengan kamu
Aku masih ingat minggu-minggu pertama kuliah yang terlalu santai, hanya tiga matkul, dapat kuliah malam pula, semua karena kehebohan renovasi gedung
Entah dengan kamu
Aku masih ingat euforia masa-masa ujian. Jalanan lengang, fotocopyan rame, kemana-mana orang bawa buku, belajar mati-matian demi momok bernama DO.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat acara-acara kelas. Makrab ke Anyer, nonton tanding futsal, kumpul di taman CD.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat hebohnya kita ngerjain laporan. Kejar-kejar dosen pembimbing, perbaikan laporan lagi oleh dosen penguji.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat kehebohan masa-masa persiapan CB, dengan segala bayangan buruk dan ketakutan nyata akan "kekejaman KOPASSUS". Sedikit tak menyangka kalau seminggu itu justru jadi salah satu momen terbaik dan tak akan terlupakan dalam dilema perjalanan kampus ini
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan euforia wisuda. Ada yang sibuk cari hotel utk nginap, ada pula yang memilih berangkat dini hari, demi tujuan sampai tepat waktu di Bogor sana.
Entah dengan kamu
Aku masih ingat ramainya isu-isu berseliweran tak tentu arah. Maret, Juni, Juli, ternyata Agustus yang beruntung. dan saat itu, Kata TENTATIF tiba-tiba booming di angkatan kita hahaha
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan hijau rumput yang bergoyang santai tanpa berani kita injak,
entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan OHP yang mati dan kita harus ganti ruang kuliah, turun naik tangga, rebutan tempat duduk lagi
Entah dengan kamu
Aku masih ingat ketika kuliah di hari hujan dan lantai ruangan berbercak lumpur, maka warga Sarmili yang katanya harus bertanggung jawab -,-" (FYI, sekarang Sarmili sudah di aspal hahaha)
Entah dengan kamu
Aku masih ingat pada kolam air mancur di depan kampus dan mitos siapa yang berani nyebur ke dalamnya akan berhadapan dengan sebuah kata keramat, DO
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan dosen yang wajah diamnya saja sudah membawa kehororan tersendiri, atau dosen penggila warna hijau dan siapapun yang pake warna hijau akan dinyinyirin, atau dosen yang dengan senyum tanpa dosa berkata, "Sama saya santai saja, ketawa-ketawa, tau-tau DO"
Entah dengan kamu
Aku masih ingat dengan gorengan yang dijual di kantin, pisang cokelat, pisang keju, martabak telur, juga beragam jus yang jadi menu andalan kalo sedang ngedrop
Entah dengan kamu
Aku masih ingat, juga dengan ratusan hal lain yang susah terlupakan di tempat itu
Aku masih ingat, meski mungkin aku hanya bertindak sebagai life observer yang tak pernah muncul ke permukaan
Aku masih ingat, meski mungkin kamu tak sadar kalau aku ada
Aku masih ingat, dan mungkin akan tetap ingat
Entah dengan kamu
Dalam rangka melankoli D-1 pengumuman instansi dan mengenang 11 bulan setelah lulus.
heboh di twitter, tapi cukuplah saya berkicau di sini saja
#merinduSTAN2009
#STAN2009
Senin, 02 September 2013
agustus
Juni memang tak akan pernah terlupakan.
Tapi Agustus juga sangat spesial.
Keluarga, harapan, masa depan, masa lalu, cinta, rindu dan sua
31 hari yang istimewa
August, Thanks for being awesome
Tapi Agustus juga sangat spesial.
Keluarga, harapan, masa depan, masa lalu, cinta, rindu dan sua
31 hari yang istimewa
August, Thanks for being awesome
adalah kamu
Adalah kamu, elegi rindu dalam derai sunyi
Adalah kamu, ode kasih dalam binar puja
Adalah kamu, Paradoks
Adalah kamu, ode kasih dalam binar puja
Adalah kamu, Paradoks
Langganan:
Postingan (Atom)