Selasa, 16 Juli 2013

surat dari seorang pengagum


Mengagumkan, betapa sebuah perhatian kecil dapat mengubah dunia seseorang.

Jadi ceritanya, rasa kesepian karena sendirian di rumah mengantarkan saya menamatkan sebuah novel menarik siang ini. Ceritanya sederhana sebenarnya, bahasanya gak belibet, tapi sukses bikin saya jatuh cinta setengah mati. Kenapa? Karena saya suka idenya. Tentang surat.

Inti ceritanya adalah tentang si tokoh utama yang tiba-tiba mendapatkan surat kaleng di kotak suratnya suatu pagi. Cuma satu kalimat singkat sebenarnya.

Pagi, Semoga harimu menyenangkan.


Awalnya ia tak begitu ambil pusing, tapi surat-surat itu terus datang setiap hari. Isinya tetap singkat, tapi semakin hari semakin membuat penasaran. Si pengirim seolah tahu segalanya. Tahu apa yang berubah darinya, tahu apa yang dia rasakan, tahu apa yang ia inginkan.

Kau harus lebih banyak tersenyum, cemberut hanya akan membuatmu merasa lebih menyedihkan . itu isi surat hari kedua

Model rambutmu kemarin terlihat cocok, tapi aku lebih suka rambutmu seperti biasa, jatuh alami menutupi bahu. Itu yang ia baca di hari kesepuluh

Sepertinya hari ini akan hujan, jangan lupa bawa payung ketika kau keluar. Jangan sampai kau kehujanan seperti kemarin. Dan di hari ke-lima belas, rasa penasarannya semakin membuncah.

Ia sadar, harusnya ia merasa ngeri atau setidaknya takut mengetahui ada orang yang memperhatikannya begitu detail. Mungkin saja orang itu psikopat, stalker, atau pengidap kelainan jiwa. Tapi semua kemungkinan itu seolah terabaikan karena ia dapati dirinya sendiri menunggu waktu pagi tiba, tak sabar apa lagi yang akan disampaikan si pengirim. And the stories go on …
 Begitulah, sederhana memang, tapi mengagumkan. Dan tiba-tiba saya jadi berandai-andai, coba kalau saya yang dikirimi surat-surat itu. Tapi kemungkinan ini rasanya nihil, mengingat rumah saya tak ada kotak surat (hahahaha). Kemudian saya memikirkan kemungkinan yang lain, bagaimana jika saya yang mengirimi surat-surat itu? (haha #jiwa psiko kumat). Tapi kalau dipikir lagi, daerah sekitar rumah juga gak ada yang punya kotak surat, kebanyakan juga tinggal om dan tante2, anak-anaknya udah pada kuliah atau kerja di kota lain. Sebenarnya kalau saya di kosan, rencana ini bisa dijalankan sih hahaha (OK, kapan-kapan perlu dicoba #noted).

Dari dulu sampai sekarang, ketertarikan saya tentang surat sepertinya tak pernah pudar, semakin bertambah malah.

Sometimes, I think I have a weird obsession about letter

#ngelantur malam-malam

3 komentar:

  1. Wah... 3 entry terakhir semua tentang surat....
    hmmm....

    dan apa maksudnya kalau di kosan bisa ngejalanin itu? pada siapaa??? #penasaran #kepo

    BalasHapus
  2. kekekekeke
    yaaahhh ada warga sekitar :'(
    targetnya bisa siapa aja yang layak dikasih kejutan hohoho :D

    kadang mikir, orang pendiam dan jarang bicara, kalau dikirimin surat gini bisa lebih sering senyum gak ya?

    BalasHapus
  3. so sweet... kayaknya menarik bukunya :D
    judulnya apaan? mau dong coba baca :3

    BalasHapus