Rabu, 17 Juli 2013

besok aku datang lagi


Pagi” dia menyapa, masih dengan jaket coklat yang sama, masih dengan senyum lemah yang sama, masih dengan setangkai mawar putih yang ia harap kau terima hari ini.

Bagaimana kabarmu hari ini?” dia bertanya lagi. Kikuk.
Tapi kau masih tetap mematung.

 Maaf” suaranya melemah, sarat dengan rasa bersalah
Dia terdiam lama. Dan kalian hanya saling merenung bisu.

Aku harus pergi. Boleh aku datang lagi esok?” tapi sayang tak ada jawaban. Ia meringis, tiba-tiba membeku ketika merasakan semilir angin diam-diam menyisipi jaketnya.

Aku tahu itu kamu”, katanya. Dan aneh, baru kali ini kulihat ia benar-benar tersenyum.

Orang itu lalu beranjak pergi, sebelum berhenti di langkah ke tujuh. Berbalik, menatap penuh makna gundukan tanah di bawah pohon kamboja.

Terima kasih” dan ia berlalu.



1 komentar: