Rabu, 11 Mei 2011

B E R H E N T I

Sakit….
Entah mengapa, sakit yang kini bermukim betah di hatiku
Mencintaimu hanya membuatku semakin sakit
Sakit melihat senyum dan ceriamu
Sakit mendengar tawa dan candamu
Sakit melihat tingkah dan lakumu
Sakitt…..
 tidakkah kau sadar? Kau semakin menyakitiku ?

Ya, harusnya memang dari awal aku sadar,
Perbedaan di antara kita terlalu besar untuk kita lewati.
Memang, katanya perbedaan itu adalah rahmat. Tapi tidak untuk hal yang satu ini.
Kita memang beda. Beda. Tidak bisa tidak. Tak boleh ditawar-tawar lagi.

Maka untuk itu aku mohon, berhentilah… berhentilah dengan semuua tingkah baik dan sopanmu itu.
Berhentilah dengan semua humor dan caramu untuk menghiibur.
Berhenti ! berhenti muncul di depan hidungku !!
Berhenti berjalan di depan langkahku!!
 Berhenti berlari mengiriku ! berhenti !!
Berhenti !!

Bagimu mungkin ini masalah kecil, akan selesai dengan sekali sentil
Tapi bagiku ini masalah pelik, bahkan tak kan tuntas dengan berbagai taktik
Maka, solusi terbaik bagi kita adalah BERHENTI
Berhenti melihatku,
Dan aku pun akan berhenti menganggapmu ada.
Walau kau di depan mataku, maka bagiku itu hanya dinding kosong tanpa nyawa.
Walau kau tertawa, maka di telingaku itu hanya bunyi angin tanpa makna
Walau kau terus berlari di sekelilingku, maka bagiku hadirmu hanya bayang yang hilang seiring tergelincirnya mentari.
Sudah kuputuskan, AKU BERHENTI
Dan kuharap, kau pun jua.
Karena jika tidak, akan jauh lebih berat untuk kita.
Berhenti ! maka masalah ini akan berhenti menyakiti hati kita.
Jadi kumohon, BERHENTILAH ……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar