Minggu, 18 Januari 2015

kamu dalam kenangan

Kota Tua, 17 Januari 2015

Seperti jejeran warna-warni sepeda di pojok lapangan itu, kau pun terlalu berwarna untuk disebut sederhana.
Seperti jejeran gedung-gedung tua yang memadati kawasan itu, kau pun terlalu kokoh untuk disebut usang.
Seperti renyah tawa denging ramai dari kanak-kanak dengan kostum warna-warni, kau pun terlalu ceria untuk di sebut diam.

Di sini, di tempat ini. 
Aku seolah mencium bau yang kukenal. 
Mencium baumu. Bau masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar