Selasa, 21 Juni 2011

teman dan sahabat

Jika ada yang bertanya padamu,
“Apa makna teman dalam benakmu?”
Apa jawabmu, sobat?
Yup, kita terbiasa mendengar kata “teman”.
Di kelas, di kos, di sekolah, di lingkungan rumah, di jalan, di pusat perbelanjaan, di bis, di angkot, di mana-mana kita bisa mendapat teman. Tak perlu banyak waktu, cukup jabat tangan, sebutkan nama masing- masing, maka jadilah kita “berteman”.
Tapi, benarkah sesimpel itu?
Dalam KBBI, kata “teman” memiliki makna "kawan, sahabat: lawan bercakap-cakap"
Lalu, apa teman dan sahabat sama?
Hmmmm… saya termasuk golongan orang yang membedakan makna kedua kata tersebut. Walau mungkin dari pengertian hampir sama, tapi rasanya kata “sahabat” mengandung makna yang lebih dalam. Artinya, ikatan antara sahabat lebih kuat dinading ikatan antara teman.
Well, apa makna kata sahabat bagimu?
Saat di tanya dengan pertanyaan ini, temanku memberikan jawaban seperti ini,
“sahabat adalah orang yang selalu ada di saat kau bahagia maupun sedih, dia akan selalu mendukungmu atas apapun keputusanmu.” Hmmmmm, bagaimana pendapatmu? Setujukah?
Kalau aku, jujur, tanpa mengurangi rasa hormat, aku kurang setuju dengan jawaban itu.
Bagiku, sahabat adalah orang yang bisa memahamimu, bisa mengerti hati dan perasaanmu, tau apa kelebihanmu, paham titik kelemahanmu. Dia mungkin tak selalu ada di sampingmu, tapi kapan pun kau merasa sedih, walau di belahan dunia manapun ia, seolah ada ikatan hati, entah mengapa tiba-tiba ia bisa saja meng-sms atau menelponmu. Mungkin hanya sekedar kata biasa, sekedar bertanya kabar, atau lelucon singkat,
Tapi itu sudah cukup, cukup untuk membuatmu tersenyum dan merasa spesial karena ternyata masih ada yang ingat dan perhatian padamu.
Dia tahu dirimu, maka dia akan keras padamu, ia akan dengan tegas menegurmu jika menurutnya ada yang salah dengan sikapmu. Ia tak takut jika harus bersitegang denganmu, karena menurutnya, menyadarkanmu akan hal yang benar adalah prioritas utama.
Dan jika akhirnya, kau benar-benar marah. Maka ia akan datang dengan senyum, kembali pada kelemahlembutannya, dan tak kan pernah menyerah, tak kan menyerah hingga kau menggerti. v_v
Bagaimana pendapatmu, kawan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar