Selasa, 21 Juni 2011

FUTUR

Seorang saudari pernah berpesan :
“pada esensinya, dakwah adalah tentang bagaimana melunakkan hati. Seorang laki-laki perkasa semacam Umar bin Khattab ra tidaklah beriman karena keperkasaan fisiknya dikalahkan, melainkan hatinya telah ditaklukkan dengan lantunan ayat-ayat Al Qur’an.
Maka, seorang da’i harus menghidupkan hatinya sebelum menaklukkan hati orang lain. Sebagaimana Rasulullah SAW. member isyarat dengan hidup dan mati, maka bagaimana mungkin yang mati akan menghidupkan sedang yang hidup saja belum tentu mampu menghidupkan.

Apakah tanda-tanda hati yang mati?
Salah satunya adalah tak lagi bergetar hatinya ketika mendengar ayat-ayat Allah dibacakan,
Sholat, puasa, tilawah yang dilakoni berubah menjadi rutinitas tanpa ruh, tak lagi ada kekhusyuk-an, tak lagi ada kenikmatan, tak lagi terasa penghambaan.

Akhir-akhir ini memang merasa sedang sangat futur,
Amal yaumiyah tak sebanyak biasanya,
Tilawah jarang diikuti tadabur,
Sholat tak terasa senikmat dulu,
Puasa terasa menjadi berat,
Apa yang salah????

Banyak sebab,
Hanya diri yang tak jua mau sadar.

Kau habiskan untuk apa waktumu??
Kau habiskan dengan siapa waktumu??
Lingkungan seperti apa yang kau jadikan teman dekat??
Topik pembahasan apa yang menjadi minatmu??
Semua berhubungan,
Semua ibarat mata rantai, ada pangkal tiada penghujung.
Maka, selayaknya lah engkau lekas sadar !!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar