Minggu, 29 Juli 2012

sensitifitas

teringat perbincangan tadi malam denggan dua orang teman.
seringkali kita merasa tidak enak dengan sesuatu atau seseorang atas dasar etika. seringkali pula atas dasar etika, rasanya susah menegur seseorang atau mengingatkan seseorang tentang kesalahannya.
karena satu alasan, etika, sungkan.
dan seperti kata dosen saya dulu, etika itu erat kaitannya dengan sensitifitas.
satu hal yang mungkin bagi seorang kawan hanya sebuah topik perbincangan biasa,
sekedar perbualan yang membawa tawa dan mencerahkan suasana, tapi bagi orang lain, terutama objek perbincangan itu, bisa jadi itu menjadi masalah serius. bisa jadi baginya hal becandaan seperti itu kurang berterima.
ya, mungkin kita lihat ia tersenyum, mungkin kita lihat ia bahkan ikut tergelak,
tapi tak kau perhatikan kilatan matanya yang menyiratkan rasa terluka,
tak kau perhatikan senyumnya yang dengan terpaksa ia sunggingkan.
sesuatu yang simpel mungkin bagimu, tapi tidak baginya.

bukankah karena itu Rasulullah memberi batasan agar kita tak terlalu banyak bercanda?
berguarau boleh, tapi perhatikan situasi dan kondisi, juga orang yang diajak bergurau.

berhati-hatilah, kawan !
jangan sampai niat untuk bercanda justru melahirkan luka di hati orang lain.

seperti malam ini.

2 komentar: