Would I look silly if I try to hold you back?
Hidup ini indah. Kau hanya harus menyadari beberapa hal. sesederhana buram jendela karena tempias hujan, sesederhana ribuan lagu yang tak pernah berhenti bersenandung. sesederhana derai sunyi yang menenangkan. hidup ini indah, karena bahagia itu sederhana.
Minggu, 29 Juli 2012
Need a Leader
Someone says,
"I will lead you at the front,
I want you to push me at my back."
Jundi dan Qiyadah, harus seiring dan sepaham.
Yang Qiyadah tak merasa di atas angin dan bermain-main dengan kekuasaan,
yang Jundi tak merasa inferior dan direndahkan dengan tugas yang diberikan.
seimbang. semua harus paham posisinya masing-masing.
kotamu dan tempat kita
Aku tersenyum, memandang wajahmu yang buncah oleh ceria.
Semangat bercerita tentang sehari perjalananmu ke kota itu. kota yang sempat menjadi rumah keduamu sebelum kita bertemu di tempat itu.
Aku tersenyum, lagi, mendengar renyah buncah tawamu tatkala kau berkisah tentang tempat itu, tentang orang-orang di sana, dan semua hal yang sepertinya begitu kau rindukan. dan aku turut bahagia bersamamu.
Rasanya aku mengenal tempat itu tanpa pernah mengunjunginya.
rasanya aku sampai hafal setiap sudut kota itu dari semua ceritamu.
Ketika kupejamkan mata, di hadapanku tersuguh sebuah kota baru. kota yang kubangun dalam ruang imajinasiku berdasarkan semua deskripsimu.
aku bisa merasakan nyaman dan rapinya kamar kos yang kau huni selama di sana,
aku bisa merasakan tajam kerikil di jalan setapak yang kau lalui setiap hari ketika berangkat ke kampus.
aku bisa mencium aroma wangi dari warung bakso favoritmu yang selalu kau puji kelezatannya. Ini bakso terenak di dunia, katamu setiap kali.
aku merasakan syahdunya sholat berjamaah di masjid kampus yang selalu ramai, penuh dengan acara dan ratusan mahasiswa yang terlihat berwibawa, sibuk dengan semua kegiatan yang seolah tak henti.
Aku berhenti, merasakan tamparan angin malam yang indah menggoda, memaksa orang-orang merapatkan jaket yang dipakai. ah, ternyata malam di kotamu tak kalah indah.
Kubuka mata, tak kulihat jajaran bangunan tua seperti yang kau ceritakan, tak ada bau wangi aroma bakso yang berhembus memanjakan hidung.
yang ada hanya kau, dengan senyum dan binaran mata yang buncah oleh semangat. dan tanpa kusadari, entah untuk kesekian kalinya aku tersenyum.
Ah, aku penasaran.
Jika saatnya tiba dan kita harus melanjutkan perjalanan ke tempat kita masing-masing,
Akankah kau bercerita dengan semangat tentang tempat kita?
Akankah kau hafal detail tempat kita sehafal kau dengan kotamu dulu?
Akankah kau temukan pendengar setia yang selalu bersedia meminjamkam kuping mendengar semua ceritamu yang seolah tak habis? (ya, karena aku tahu, kau seorang pembicara yang susah dihentikan hahaha)
Akankah kau berkisah tentang malam-malam ceria yang kita semua lalui bersama?
aku tahu aku pengecut, karena yang sebenarnya ingin kutanyakan adalah,
Akankah bercerita tentangku??
Everyone has a story, There's a reason for them being the way they are. Be careful to judge people.. You don't know them
sederhana
Bahagia itu relatif.
Bagaimana kau bisa selalu tersenyum dan menikmati hidup walau dalam kondisi yang menuntut orang lain bersimpati.
bagiku bahagia sederhana,
menikmati berjalan seorang diri sambil merasakan hembusan angin malam.
menapaki jejak jalan setapak sembari mendendangkan sayup2 lagu yang teralun lewat headset.
mengamati lalu lalang kendaraan, hilir mudik orang silih berganti.
cukup sendiri, sekadar ingin bersantai, jauh dari perhatian orang lain.
semudah itu, sesederhana itu.
Bagaimana kau bisa selalu tersenyum dan menikmati hidup walau dalam kondisi yang menuntut orang lain bersimpati.
bagiku bahagia sederhana,
menikmati berjalan seorang diri sambil merasakan hembusan angin malam.
menapaki jejak jalan setapak sembari mendendangkan sayup2 lagu yang teralun lewat headset.
mengamati lalu lalang kendaraan, hilir mudik orang silih berganti.
cukup sendiri, sekadar ingin bersantai, jauh dari perhatian orang lain.
semudah itu, sesederhana itu.
sensitifitas
teringat perbincangan tadi malam denggan dua orang teman.
seringkali kita merasa tidak enak dengan sesuatu atau seseorang atas dasar etika. seringkali pula atas dasar etika, rasanya susah menegur seseorang atau mengingatkan seseorang tentang kesalahannya.
seringkali kita merasa tidak enak dengan sesuatu atau seseorang atas dasar etika. seringkali pula atas dasar etika, rasanya susah menegur seseorang atau mengingatkan seseorang tentang kesalahannya.
karena satu alasan, etika, sungkan.
dan seperti kata dosen saya dulu, etika itu erat kaitannya dengan sensitifitas.
satu hal yang mungkin bagi seorang kawan hanya sebuah topik perbincangan biasa,
sekedar perbualan yang membawa tawa dan mencerahkan suasana, tapi bagi orang lain, terutama objek perbincangan itu, bisa jadi itu menjadi masalah serius. bisa jadi baginya hal becandaan seperti itu kurang berterima.
ya, mungkin kita lihat ia tersenyum, mungkin kita lihat ia bahkan ikut tergelak,
tapi tak kau perhatikan kilatan matanya yang menyiratkan rasa terluka,
tak kau perhatikan senyumnya yang dengan terpaksa ia sunggingkan.
sesuatu yang simpel mungkin bagimu, tapi tidak baginya.
bukankah karena itu Rasulullah memberi batasan agar kita tak terlalu banyak bercanda?
berguarau boleh, tapi perhatikan situasi dan kondisi, juga orang yang diajak bergurau.
berguarau boleh, tapi perhatikan situasi dan kondisi, juga orang yang diajak bergurau.
berhati-hatilah, kawan !
jangan sampai niat untuk bercanda justru melahirkan luka di hati orang lain.
seperti malam ini.
Selasa, 17 Juli 2012
(bukan) galau
the more, more and more you've fallen.
it's difficult to get out.
no, I'm not losing interest.
just, losing my passion.
losing my mind.
losing my life.
losing my old self.
it's difficult to get out.
no, I'm not losing interest.
just, losing my passion.
losing my mind.
losing my life.
losing my old self.
Nyctophobia
"And just like that, You shed a light, even without candles, on my days."
Langganan:
Postingan (Atom)