Sabtu, 31 Maret 2012

teman tak usang

bercakap denganmu, selalu berbeda. membuatku seakan menemukan tempatku.
membuatku seolah pulang kembali. pulang ke masa dulu. saat cahaya mentari masih terasa sejuk dan hangat, tak menyilaukan seperti sekarang.

berbincang denganmu selalu membuatku tersenyum. bahkan tangis yang tadinya telah tergantung di sudut mata enggan turun. berganti senyum yang otomatis hadir tanpa kusadari. ddan tak selang beberapa menit, kikikan pelan pun terdengar. ah, kau selalu sukses mengganti semua sendu dengan lagu riang. berhasil mengubah semua masalah yang tadinya terlihat berat menjadi lelucon yang patut kita tertawakan, dan bahkan aku pun kemudian bingung, berpikir mengapa aku sampai tenggelam dalam hal remeh temeh yang bisa diselesaikan hanya dengan satu kalimat darimu.

berbicara denganmu selalu istimewa. membuatku merasa seolah berbicara pada bagian diriku yang lain. seakan berhadapan pada pantulan cermin, memandang diri sendiri, mendengar untaian kata yang sama, tapi dari mulut yang berbeda. ah, terkadang aku berpikir bahwa tadinya tuhan menakdirkan kita menjadi anak kembar hahaha

mengobrol denganmu selalu membawaku mengenang masa kemarin. kemarin dulu, saat kita masih remaja tanggung. dengan segala tingkah aneh dan perlakuan yang tak dipikirkan dengan matang. dengan segala kenangan tawa, senyum hingga tetes air mata. berjalan bersama, bercanda saling mengejek, (pura-pura) belajar, duduk di meja diskusi tapi hanya memandang saling kosong mata masing-masing, hingga kemudian kita pecah oleh tawa, membuat orang lain bingung dengan tingkah aneh kita. peristiwa AX*S, (masihkah kau ingat itu?) ah, memikirkannya pun kini membuatku ingin tertawa antara malu dan bahagia.

hanya butuh 20 menit berbicara denganmu lewat line telepon, tapi itu lebih dari cukup meredam masalah yang aku pikirkan berlarut-larut selama dua minggu. mungkin kau benar, terkadang masalah kita tak perlu penyelesaian, hanya butuh diungkapkan, hanya butuh didengar oleh orang lain. hei, seajaib itukah kau? hahaha jangan GeeR dulu kau, anak kecil !

ah, sudahlah. aku takut semakin lama kepalamu semakin membesar jika terus aku puji hahaha.
selamat tidur nona perawat, pastikan aku tetap jadi pasien utamamu dalam setiap butuhku.

MISS YOU....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar