layaknya ilusi,
mendengar suaramu melantunkan kata yang ingin kudengar
barisan kalimat rumit yang tak kumengerti
tapi tak kupungkiri
rasanya ingin terus mengulang hal yang sama setiap kali
walau itu hanya kebodohan yang nyata
derak pintu berbunyi menyayat
mengingatkan bahwa mimpi telah usai
ah..
Tuhan..
bolehkah aku hidup dalam mimpi saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar