"kenapa ya ide menulis itu datangnya pas kita lagi sedih, lagi ada masalah atau pokoknya lagi mellow2 gitu ?"
Menilik lagi pertanyaan dari beliau yang kemarin dulu cuman saya tanggapi dengan senyum (gomen T.T), sepertinya tak salah seratus persen, tak juga mutlak benar adanya.
Di saat kita ada masalah, sedang bersedih, atau tiba-tiba menghadapi siklus mellow tanpa penyebab, maka setiap orang pasti memiliki cara yang berbeda-beda menyikapinya. ada yang ambil ponsel, telpon si ini itu, bahkan kadang random saja, hanya ingin berbicara pada orang lain walau sama sekali tak menyinggung apa pun tentang masalah diri. ada yang curhat dengan teman yang dianggap bisa dipercaya, kadang tak butuh saran sebenarnya, hanya sekedar ingin melepas apa yang disimpan dalam hati saja. dan bagi sebagian orang yang lain, yang terkadang bingung untuk berbicara dengan siapa, yang terkadang lebih memilih menjadi sosok ramah tapi misterius, maka menulis adalah cara ampuh untuk menenangkan diri.
apa yang sebenarnya didapat dari menuliskan susana hati kita?
berharap orang yang bersangkutan membaca? ah, rasanya tidak juga
berharap begitu selesai menulis, maka simsalabim masalah selesai ? Ah, Harry potter itu fiksi, kok
Lalu?
Sederhana saja, meluahkan uneg-uneg dalam tulisan seolah membiarkan masalah kita menguap, fly away..
meski tak akan ada yang membaca, meski tak memperoleh titik terang apapun, setidaknya beban di pundak berasa lebih ringan. tapi begitulah memang, percaya atau tidak, hal ini nyata. Trust me, it's work !!
Ah, apapun itu, tulis sajalah, memory kita terbatas. bisa jadi kita lupa senang yang kita rasakan hari ini, bisa jadi kita tak ingat sedih yang kita alami kemarin, tapi tulisan tetap ada, abadi untuk dikenang.