Hallo,
Tuan
Sore
ini mendung. Walau siang tadi mentari seakan begitu bersemangat membagi cahaya. Peluh
menetes, makan terasa lebih nikmat di cuaca ini apalagi sambal yang pedasnya
mendukung untuk berkeringat lebih.
Hallo,
Tuan
Sore
ini hujan. Mendung yang tadi menggelantung segera berubah jadi gelap yang
menyeruak. Bunyi deras hujan dan gelegar guntur terdengar jelas dari lantai
sebelas ini. Sekali lagi, mungkin menunggu sejenak untuk dapat kembali ke surga
3x2,5 meter itu.
Hallo,
Tuan
Lama aku
tak mengunjungi. Pun kau berbulan tak menyapa. Hanya memori lama yang terus
kuputar. Terlalu sering hingga bahkan aku hafal detik, jeda, bahkan hela nafas.
Hallo,
Tuan
Hujannya
mulai mereda. Cepat sekali ternyata. Hanya butuh waktu untuk menyelesaikan satu tulisan serabutan ini. Dan aku mulai berasumsi di luar nalar lagi, bahwa Tuhan
mengirimkan hujan untuk menyentak orang-orang yang terpisah agar merindu.
Hallo,
Tuan
Sepertinya
aku akan bersiap pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar