Kota Tua, 17 Januari 2015
Seperti jejeran warna-warni sepeda di pojok lapangan itu,
kau pun terlalu berwarna untuk disebut sederhana.
Seperti jejeran gedung-gedung tua yang memadati kawasan itu,
kau pun terlalu kokoh untuk disebut usang.
Seperti renyah tawa denging ramai dari kanak-kanak
dengan kostum warna-warni, kau pun terlalu ceria untuk di sebut diam.
Di sini, di tempat ini.
Aku seolah mencium bau yang kukenal.
Mencium baumu. Bau masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar