Selasa, 18 Agustus 2015

Selamat hari lahir, Bapak

Selamat hari lahir, Bapak
Lelaki yang penuh senyum dan canda
Mengedepankan kepentingan anaknya di atas apa pun
Masih teringat waktu tatkala rumah kita hanya berdindingkan kayu dengan 2 kamar tidur seadanya,
Menikmati lauk ayam adalah sesuatu yang sangat mewah bagi kita saat itu
Dan kau pun merelakan hanya menelan nasi putih hangat yang disirami kecap asin
Sementara kami yang masih lugu dan tak paham, saat itu dengan lahap dan gembira menghabiskan gigitan demi gigitan daging ayam

Selamat hari lahir, Bapak
Sosok yang pengalah untuk anak-anaknya namun di kali lain menjadi begitu kuat tak tergoyahkan
Bapak yang berkulit legam, dengan senyum dan tawa yang khas
Bapak yang entah mengapa semakin hari menjadi objek bully-an di rumah,
Tidak, bukan bully kejam,  hanya menjadi tempat kami bercanda

Selamat hari lahir, Bapak
Yang dulu karena suatu hal kami terpaksa dititipkan untuk bermalam di rumah keluarga, dan Bapak harus berjalan kaki 11 km di gelap malam karena sudah tak ada lagi angkutan umum yang melintas

Selamat hari lahir, Bapak
Yang selalu mengungkapkan rasa kasih dan cintanya secara langsung
Maafkan anak-anakmu ini yang mungkin kini mulai menghindar kala ingin kau peluk dan cium
Maafkan kami yang kini mungkin tak lagi berlama-lama menyandarkan kepala di bahumu

Selamat hari lahir, bapak
Sosok pria penyayang keluarga
Yang darinya aku mulai pelan-pelan mendefinisikan kata “lelaki”

Selamat hari lahir, Bapak
Yang tak bosan duduk bersimpuh di dini hari, berdoa tak putus untuk anaknya
Sementara kami masih bergumul dengan selimut
Bapak yang menjadi Alarm abadiku,
Yang saban hari kuminta sekedar misscall untuk membangunkan
Walau seringkali telponnya untuk membangunkan justru ditanggapi dengan gerutu dan rasa enggan

Selamat hari lahir, Bapak
Jauh di tanah rantau
Kini ingin kucium tanganmu sesering mungkin
Ingin kulabuhkan diri lagi dalam pelukanmu dan kecup sayangmu di ubun-ubun

Selamat hari lahir, Bapak
Syukur tiada terkira pada Allahu Rabbi,
Dilahirkan dalam keluarga yang begitu sederhana, namun cinta berlimpah tak habis-habis
Keluarga yang menurut pandangan orang lain mungkin di bawah kata cukup,
Tapi dukungan untuk pendidikan sama sekali tak terbatas
Dari dulu kala betapa apa adanya kita, hingga sekarang Allah limpahkan rezeki yang insya Allah mencukupi

Selamat Hari lahir, Bapak
Tak Banyak yang bisa kami berikan, karena dengan apa pun, tak kan terbalas semua limpahan cinta yang kau beri
Akan selalu kuperbaiki diri, hingga kata sholehah layak untuk disandang
Agar apa yang kuperbut, dan kulafazkan dalam doa, dapat mempermudah pertemuan kita di Jannah

Selamat hari lahir, Bapak

Aku rindu




Dan,
Selamat hari lahir, kamu
Dua tujuh usiamu kini
Kurangilah bekerja di larut malam
Kurangilah konsumsi rokok yang begitu kau sukai asapnya itu
Sehat-sehat di sana ya..
Kau tak tahu kalau begitu banyak orang yang mengkhawatirkanmu, kan?

Selamat hari lahir, kamu
Semoga ada waktu untuk kita bersua lagi

2 komentar:

  1. Udah syahdu baca dari atas. Langsung ngekek begitu sampai bawah.
    HAHAHAHAHAHAHA...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahaha...
      kan udah dipisah paragrafnya,
      ukuran hurufnya udah dibedain pula
      :P

      Hapus