Minggu, 29 Juli 2012

kotamu dan tempat kita


Aku tersenyum, memandang wajahmu yang buncah oleh ceria.
Semangat bercerita tentang sehari perjalananmu ke kota itu. kota yang sempat menjadi rumah keduamu sebelum kita bertemu di tempat itu.
Aku tersenyum, lagi, mendengar renyah buncah tawamu tatkala kau berkisah tentang tempat itu, tentang orang-orang di sana, dan semua hal yang sepertinya begitu kau rindukan. dan aku turut bahagia bersamamu.

Rasanya aku mengenal tempat itu tanpa pernah mengunjunginya.
rasanya aku sampai hafal setiap sudut kota itu dari semua ceritamu.
Ketika kupejamkan mata, di hadapanku tersuguh sebuah kota baru. kota yang kubangun dalam ruang imajinasiku berdasarkan semua deskripsimu.
aku bisa merasakan nyaman dan rapinya kamar kos yang kau huni selama di sana,
aku bisa merasakan tajam kerikil di jalan setapak yang kau lalui setiap hari ketika berangkat ke kampus.
aku bisa mencium aroma wangi dari warung bakso favoritmu yang selalu kau puji kelezatannya. Ini bakso terenak di dunia, katamu setiap kali.
aku merasakan syahdunya sholat berjamaah di masjid kampus yang selalu ramai, penuh dengan acara dan ratusan mahasiswa yang terlihat berwibawa, sibuk dengan semua kegiatan yang seolah tak henti.
Aku berhenti, merasakan tamparan angin malam yang indah menggoda, memaksa orang-orang merapatkan jaket yang dipakai. ah, ternyata malam di kotamu tak kalah indah.

Kubuka mata, tak kulihat jajaran bangunan tua seperti yang kau ceritakan, tak ada bau wangi aroma bakso yang berhembus memanjakan hidung.
yang ada hanya kau, dengan senyum dan binaran mata yang buncah oleh semangat. dan tanpa kusadari, entah untuk kesekian kalinya aku tersenyum.

Ah, aku penasaran.
Jika saatnya tiba dan kita harus melanjutkan perjalanan ke tempat kita masing-masing,
Akankah kau bercerita dengan semangat tentang tempat kita?
Akankah kau hafal detail tempat kita sehafal kau dengan kotamu dulu?
Akankah kau temukan pendengar setia yang selalu bersedia meminjamkam kuping mendengar semua ceritamu yang seolah tak habis? (ya, karena aku tahu, kau seorang pembicara yang susah dihentikan hahaha)
Akankah kau berkisah tentang malam-malam ceria yang kita semua lalui bersama?
aku tahu aku pengecut, karena yang sebenarnya ingin kutanyakan adalah,
Akankah bercerita tentangku??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar