sampe 10 menit yang lalu aku masih tersenyum, tertawa, ngakak lebih tepatnya.
bahagia? tentu, yang aku tunggu2 lebih dari 2 minggu ini akhirnya kejadian juga.
senang? pasti. senang tingkat akut yang bahkan bikin anak sekosan pada bingung melihat sesepuh mmereka yyang biasa bertampang (sok) cool lompat-lompat sambil teriak-teriak overload kesenangan.
aku senang, aku bahagia, terlalu.
tapi lihatlah, sekarang aku dengan tak jelasnya terisak. bukan hanya sekedar menangis diam, tapi terisak-benar-benar terisak.kenapa? ah, entah, aku pun tak paham.
mungkin orang pikir aku menangis saking bahagianya. hmm, okay, saya bahagia. tapi air mata ini bukan air mata bahagia yang keluar tak sadar saking tidak bisa menahan emosi gembira. bukan pula air mata sedih. karena sudah sejak tadi saya jelaskan, aku gembira, senang, bahagia. sangat.
kenapa harus ada air mata? entah, masih tak mengerti hingga saat ini.
hmmm aku tak terlalu bisa menjelaskannya. tapi mungkin, perasaan seperti kita senang, bahagia, bersyukur ketika berkumpul bersama dengan orang atau benda yang sangat kita sayangi. kita senang, bahagia, riang, tapi sesaat kemudian tanpa sebab kita terdiam. entah kenapa air mata justru mengalir turun. bukan karena terlalu bersyukur atau bahagia. tapi tiba-tiba terlintas pikiran aneh yang seolah menuntun pada pemikiran, sampai kapan? apa yang nanti terjadi? pantaskah? benarkah? kenyataan atau mimpi?
ah, siapapun anda yang mungkin terdampar membaca tulisan aneh ini saya pastikan berada dalam kebingungan tingkat akut. karena saya sendiri masih bingung apa maksud semua air mata ini. cengeng ya? hahaha
lupakan ,
aih, menetes lagi. hei, tiba-tiba aku ingin bertanya,
apakah semua orang punya menghabiskan jumlah air mata yang sama??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar