Baru saja selesai menonton dor0ama jepang "Nobuta Wa produce". entah kenapa merasa sangat terinspirasi dan ingin cepat-cepat buka blog. sepertinya dorama ini akan menjadi salah satu dorama favoritku di banding yang lain. kenapa favorit? karena aku merasa dorama ini sangat berbeda dengan dorama-dorama lain yang sebagian besar pasti bercerita tentang cinta atau hal lain yang agak di luar batas rasional, banyak adegan lucu namun ga sampai alay bin lebay, banyak intisari hidup di dalamnya, selain itu, dorama ini "bersih" jika dibandingkan dengan adegan di dorama2 lain.
dorama ini menceritakan tentang kisah persahabatan unik antara 3 orang yang memang benar2 berbeda kepribadian dan keberadaannya di sekolah. tokoh utamanya adalah Kiritani Shuji (kamenashi kazuya), kusano akira (yamapi/yamashita tomohisa), dan kotani nobuko (horikita maki).
kiritani shuji adalah sosok yang populer di sekolah, seorang yes-man yang akan dengan senang hati mambantu temannya dan selalu terlihat ceria. namun ternyata di balik itu semua,ia merasa seolah menjadi orang lain.
kusano akira dikenal sebagai tokoh yang agak ga jelas, ceplas ceplos, dan mungkin masuk golongan yang terpinggirkan lah..
sedangkan nobuko atau nobuta adalah murid baru yang pendiam,selalu kelihatan ketakutan dan murung, juga sedikit misterius. ia menjadi objek keusilan bando dkk., juga selalu dikerjai hingga kelewat batas, selain itu, tidak ada anak yang mau berteman dengannya.
mereka bertiga akhirnya sepakat untuk melakukan suatu proyek untuk membuat nobuta menjadi populer yang diberi nama nobuta wa produce.
menurutku dorama ini adalah dorama yang penuh dengan filsafat dan pelajaran tentang kehidupan, walau semua tersirat secara eksplisit. garis besarnya adalah pandangan shuji tentang hidup. bahwa hidup ini adalah permainan, dan yyang bisa menikmatinya hingga akhir lah yang akan menang. untuk itu, shuji menjadi sosok yang selalu ceria di sekolah, sosok yang selalu berusaha bersikap agar orang lain merasa dirinya baik dan ia diterima dan disenangi oleh semua orang. bahkan untuk berteman dengan akira dan nobuta pun ia harus sembunyi2 karena takut bahwa image yang ia bangun selama ini akan hancur.sayangnya, pada akhir image itu ternyata runtuh juga. keberadaannya di kelas berubah 180 derajat, dari seorang idola yang populer, menjadi seorang yang tak digubris bahkan dibenci oleh teman2 sekelasnya(kecuali nobuta dan akira). hingga kemudian ia menyadari bahwa walau pada awalnya membencii akira dan tidak kenal dengan nobuta, shuji merasa bahwa dengan mereka berdua ia merasa nyaman menjadi dirinya sendiri.
nobuta sendiri berusaha keras untuk berubah, keluar dari dunianya yang lama dan mulai membuka hati untuk meelihat dunia yang luas. bukan hal yang mudah, aku tahu itu. karena aku pun mengalaminya.
karakter yang paling aku favoritkan adalah akira^^. bukan karena yang main yamapi. bukan sama sekali. bahkan jika yang main adalah orang lain pun aku yakin akan tetap memfavoritkan akira. akira adalah sosok yang easygoing, apa adanya, mengatakan apapun yang ada di hatinya sesukanya. tapi di balik semua itu dia adalah sosok yang setia kawan, lucu (pastinya ^^), dan paling tidak bisa melihat wanita tersakiti (hal yang paling aku suka ^^ ). adegan yang paling kusuka adalah ketika akira tiba2 datan ke rumah shuji dengan membawa batu bata bertumpuk, dan tanpa tedeng aling2 memecahkannya dalam sekali pukulan, kemudian berkata pada shuji bahwa jika sampai nobuta disiram air, maka nasib shuji akan seperti batu bata itu (keren..)
menonton dorama ini membuatku berpikir, apakah kebanyakan orang sama seperti shuji yang selalu berpikir bagaimana agar orang lain menyukai dirinya? dan ketika kutanya hatiku, ketika kulihat diriku, aku meringis. Ya ! sepertinya aku pun begitu. di luar terlihat ceria, tersenyum, ikut nimbrung kalau ada yang ngobrol walau aku terkadang tidak terlalu menikmati apa yang sebenarnya mereka lakukan, mendengarkan semua cerita mereka dan memberi tanggapan dengan senyum padahal hati ini rasanya tidak ingin mendengarkan hal2 tak perlu itu. munafik ? mungkin iya. tapi salahkah bila berusaha membuat orang lain tersenyum ? salahkah bila berpura-pura mendengarkan sekedar agar ia merasa dihargai dan diperhatikan? entahlah aku tak tahu, tiap orang punya pendapat sendiri akan hal itu. hanya yang menjadi pikiranku adalah bagaimana bisa aku bisa bertahan menjadi "orang lain" yang terlihat sempurna, terlihat baik, padahal nyatanya semua itu hanyalah kepalsuan yang nyata. i wonder about it... really wonder.. hontoni...
selain itu, hal lain yang juga berkesan dari dorama ini adalah bagaima kita rela membagi kebahagiaan dengan orang lain, namun dengan resiko akan kehilangan kebahagian itu. hal ini tercermin pada apisode ke 10 ketika vice principalnya memberikan mereka bertiga masing2 sebuah boneka kecil dan berkata boneka itu adalah boneka spesial dan siapa yang bisa mendapat atau memiliiki 2 boneka maka ia akan mendapatkan kebahagiaan. ketika mereka bertukar kado, dan membuka kado yang diperoleh masing2 maka TADAA... ternyata ketiganya berisi boneka lucu itu. alih-alih berusaha mendapat boneka dari yang lain, mereka bertiga justru memberikan bonekanya untuk dimiliki oleh sahabatnya. so sweet kan?
ada juga adegan waktu natal dan mereka dikunjungi santa dalam mimpinya, ketika santa datang ke mimpi nobuta, ia mengatakan tidak butuh apa2 dan menyuruh santa pergi ke tempat shuji saja. di mimpi shuji, ketika santa menanyakan keinginannya, shuji pun mengatakan hal yang sama dan menyuruh santa pergi ke tempat akira. mungkin ini yang dalam islam disebut ukhuwah dan itsar (mengutamakan orang lain dibanding diri sendiri) hehe. walaupun sayangnya akhirnya tak sempurna karena akira justru meminta roti kari bukannya menuruh santa ke tempat nobuta hahaha akira is akira afterall.
nice dorama, inspiring so much.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar